Pentingnyamenghampiri Allah dengan penuh rasa percaya disimpulkan dengan tepat dalam kata-kata sang pemazmur, ”Karena, lihat! orang-orang yang menjauhkan diri darimu akan binasa. Engkau pasti akan membungkam setiap orang yang meninggalkanmu dengan bertindak amoral. Tetapi mengenai aku, baiklah bagiku untuk datang mendekat kepada Allah.
Tapi, Promo Spesial Khusus Hari ini!!Semogaitu menjadi tanda bahwa hatinya tidak mati. Coba perhatikan lagi pasal 58 Al-Hikam ini. Kalimat yang pertama adalah terkait kehilangan pakaian hati, kekhusyu'an, kepemurahan, kesabaran, kejujuran, dan lain sebagainya. Yang kedua terkait perbuatan buruk. Seperti halnya ketika kita salah dalam berbicara, terbit sebuah penyesalan di hati.
Pada periode awal misi Nabi Muhammad saw., ketika beliau dan para sahabat beliau menghadapai kesulitan besar di Mekah yang nyaris menyebabkan keputusasaan dan frustrasi, saat itu situasinya sangat suram. Para sahabat mulai bertanya dalam hati, apakah misi ini memasuki jalan buntu? Saat kritis itu bertepatan dengan waktu pemberhentian wahyu fatratul wahyi. Selama itu, Nabi Muhammad saw. tidak menerima wahyu. Kemudian, Allah Ta’ala menurunkan wahyu surat Adh Dhuha surat ke-93. Sebagian ayat dalam surat Ad Dhuha adalah, “Demi terangnya waktu siang. Dan demi malam tatkala sunyi senyap. Tuhanmu tidak meninggalkanmu, dan tidak benci denganmu. Dan sesungguhnya yang akhir itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan.” Adh-Dhuha, 931-4. Sebelum turunnya wahyu surat Adh-Dhuha itu, sempat ada kegelisahan dan kekhawatiran dalam batin Nabi Muhammad saw., bahwa jangan-jangan penghentian turunnya wahyu itu karena Allah tidak berkenan atau kecewa pada beliau. Ternyata hal itu terjadi semata-mata karena kebijaksanaan Allah Ta’ala. Di satu sisi, surat Adh-Dhuha itu mengandung kata-kata hiburan dan jaminan dari Allah Ta’ala bahwa Allah tidak meninggalkan Nabi Muhammad saw. dan para pengikut beliau yang setia. Keadaan hidup beliau dan para pengikut beliau yang setia di akhir akan lebih baik daripada di awal. Di sisi lain, surat Adh-Dhuha itu mengandung nubuat bahwa pada zaman akhir Islam umat Islam mengalami kemunduran. Tetapi Allah memberikan jaminan bahwa Dia tidak akan meninggalkan perkara Islam umat Islam sejati. Penafsiran ini diberikan dengan dasar, dalam susunan ayat lebih dulu disebutkan wadh dhuhaa demi terangnya siang yang mengibaratkan terangnya kejayaan Islam pada zaman Nabi Muhammad saw. dan sahabat, serta berlanjut pada generasi tabi’in dan tabi’ut tabi’in. Kemudian diikuti wal laili idzaa sajaa demi malam tatkala sunyi senyap yang mengisyaratkan kemunduran Islam umat Islam pada zaman akhir. Kemudian disusul dengan ayat yang intinya Allah tidak akan meninggalkan Nabi Muhammad saw. dan Islam. Beberapa ayat Quran dalam surat Adh-Dhuha itu menunjukkan fenomena alam. Karena rotasi planet bumi pada porosnya, hal itu membuat ada pergantian yang ajek antara siang dan malam. Fenomena alam ini mengandung pelajaran berharga untuk kehidupan kita. Pergantian siang dan malam melambangkan pergantian pengalaman positif dan pengalaman negatif. Dalam kehidupan kita, ada malam yang gelap dan pagi serta siang yang cerah, ada keputusasaan dan harapan, ada rintangan dan jalan keluar. Semua itu mengingatkan bahwa kita seharusnya tidak menjadi kurban rasa frustrasi, karena hanya melihat keadaan pada saat ini. Kita harus mempunyai harapan tentang masa depan. Seperti waktu malam itu sementara, sesudahnya akan datang pagi yang cerah. Begitu pula waktu sekarang hanya sementara, bisa diyakini setelah beberapa hari akan ada masa depan yang cerah. Jadi kebijakan terbaik bagi kita adalah bekerja keras di masa sekarang, dan mengharap serta meyakini bahwa pada suatu hari yang akan datang kesuksesan akan datang dan bisa kita raih. Masa hidup bisa dibagi menjadi dua bagian, masa perjuangan dan masa kesuksesan. Masa perjuangan atau masa kesulitan ibarat malam. Masa kesuksesan atau masa kemudahan ibarat siang. Malam yang gelap tentu bergerak menuju ke pagi yang cerah. Demikian pula dalam kehidupan manusia, perjuangan saat sekarang tentu diperlukan untuk menuju kesuksesan di masa depan. Semoga kita termasuk orang yang memiliki optimisme tinggi dalam menghadapi dinamika hidup ini, sehingga akhirnya mencapai kesuksesan. Aamiin. Oleh Yatimin AS — ooo — Navigasi posALLAHTIDAK AKAN PERNAH MENINGGALKANMU | Ustadz Adi Hidayat, LC.,M.A.
Juli 31, 2019Juli 31, 2019 Worship Audio Soundcloud Download via google Drive ReMAKA Renungan Malam Keluarga Allah BACAAN HARI INI Matius 11-25 RHEMA HARI INI Matius 123 “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” –yang berarti Allah menyertai kita. Margaret Fishback, seorang wanita keturunan Jerman yang dibesarkan di Kanada, mengalami berbagai masalah serta pergumulan selama hidupnya. Orang-orang dengan berbagai macam karakter datang dan pergi dalam hidupnya. Ada yang mendatangkan kebahagiaan, tetapi ada juga yang mendatangkan ketertolakan dalam hidupnya. Namun di suatu titik, ia mendapatkan pencerahan yang luar biasa dari Tuhan sehingga membuatnya mengalami damai sejahtera yang melampaui segala akal dalam hidupnya. Pencerahan itu lalu dituangkannya ke dalam sebuah sajak yang kemudian menjadi sangat terkenal, yang berjudul “Footprints” atau “Jejak-jejak kaki.” Suatu malam aku bermimpi, aku sedang berjalan menyusuri pantai bersama Tuhan. Di langit yang gelap, terlintas peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupku. Di setiap peristiwa, aku melihat dua pasang jejak kaki di atas pasir, sepasang adalah milikku, dan sepasang adalah jejak kaki Tuhan. Ketika peristiwa-peristiwa itu terpampang di depanku, aku melihat ke belakang kepada jejak kaki yang ada diatas pasir, dan aku melihat hanya ada satu pasang jejak kaki disitu, dan saat itu adalah saat dimana aku mengalami peristiwa yang paling sulit serta menyedihkan bagiku. Aku bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, Engkau berkata bahwa ketika aku memutuskan untuk mengikuti-Mu, maka Engkau akan terus berjalan menyertaiku. Tetapi mengapa justru pada saat yang paling sulit dan gelap dalam hidupku, Engkau meninggalkanku begitu saja? Aku hanya melihat sepasang jejak kaki disitu.” Lalu Tuhan menjawab, “Anak-Ku yang terkasih, Aku mengasihi-Mu dan tidak pernah meninggalkanmu, bahkan saat engkau harus melewati saat-saat yang paling sulit dalam hidupmu. Sepasang jejak kaki yang kau lihat itu adalah jejak kaki-Ku yang sedang menggendong engkau…” Keyakinan bahwa Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan kita dan selalu menyertai kita, akan memberikan sukacita serta kekuatan kepada kita untuk menghadapi segala pergumulan hidup yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita. Itu sebabnya, jangan lagi merasa takut, kuatir, atau putus asa, sebab Tuhan Allah Imanuel itu terus beserta kita di sepanjang hidup kita. RENUNGAN Orang-orang yang kita kasihi DATANG DAN PERGI dari hidup kita, tetapi Tuhan TAK AKAN PERNAH MENINGGALKAN kita. APLIKASI 1. Pernahkah Anda merasakan ketidakyakinan bahwa Tuhan selalu beserta Anda? Mengapa? 2. Apa yang Anda lakukan saat Anda merasa Tuhan tidak bersama Anda? 3. Komitmen apa yang akan Anda ambil supaya Anda selalu percaya bahwa Tuhan senantiasa menyertai Anda? DOA UNTUK HARI INI “Bapa, kami bersyukur sebab Engkau Tuhan yang tidak pernah sekalipun meninggalkan kami. Kesetiaan-MU selalu teruji dalam hidup kami. Ajar kami untuk selalu memegang teguh keyakinan bahwa Engkau selalu beserta dengan kami. Terimakasih Tuhan. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa dan mengucap syukur. Amin.” Pentingnya senantiasa membangun persekutuan dengan Tuhan terus-menerus. Kita tahu bahwa tanpa hubungan yang intim dengan Roh Kudus sebenarnya kita ini kosong. Itu sebabnya gereja kita sangat mendorong bahkan menyediakan fasilitas supaya jemaat bisa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan melalui ReKA Renungan Keluarga Allah yang dibagikan kepada setiap jemaat setiap pagi. Tetapi sebenarnya, untuk sebuah pertumbuhan rohani yang sehat, kuat, serta konsisten, kita tidak cukup hanya bersekutu dengan Tuhan 1x di pagi hari saja, melainkan kita harus melakukannya dengan konsisten, setiap saat bersekutu dengan Tuhan. Secara jasmani saja, kita bisa saja makan 1x dalam 1 hari, tetapi kekuatan tubuh kita tidak akan bisa maksimal jika dibandingkan dengan kalau kita makan 3x sehari. Demikian juga dalam hal minum obat, kebanyakan obat harus diminum 3x sehari supaya tubuh kita yang sakit bisa segera sembuh. Oleh sebab itu bagaimana mungkin kita bisa berpikir bahwa roh kita bisa kuat kalau kita hanya memberi makan roh kita 1x sehari saja? Kita perlu memberi makan manusia roh kita setidaknya 3x sehari, sama seperti kita memberi makan manusia jasmani kita. Kita bisa melihat Tuhan Yesus, teladan yang sempurna bagi kita semua. Bagaimana IA terus-menerus membangun hubungan yang intim dengan Bapa-Nya. Pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap, Tuhan Yesus sudah duduk diam di bawah kaki Tuhan. Siang hari di tengah-tengah kesibukan-Nya melayani orang-orang yang membutuhkan mujizat-Nya, Tuhan Yesus melepaskan diri dari keramaian dan datang kembali kepada Tuhan. Malam hari, ketika kebanyakan orang sudah tidur, Tuhan Yesus menyediakan waktu khusus untuk bersekutu dengan Tuhan. Begitu juga dengan kehidupan Daud. Dikatakan di dalam Alkitab bahwa 7x dalam sehari Daud memuji-muji Tuhan. Ini artinya Daud memiliki persekutuan yang konsisten dan terus-menerus dengan Tuhan. Demikian juga dengan Daniel. 3x sehari Daniel berlutut, berdoa, serta memuji Allah. Smith Wigglesworth, hamba Tuhan yang dipakai Tuhan membangkitkan banyak orang mati, berkata ia tidak berdoa lebih dari 15 menit, tetapi ia tidak akan melewatkan 15 menit berlalu tanpa berdoa. Tidak heran jika orang-orang besar yang dipakai Tuhan luar biasa itu memiliki kehidupan roh yang kuat, mantap dan penuh kuasa. Itulah sebabnya mengapa penting sekali bagi kita untuk terus-menerus membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan. Namun, kendala yang terjadi di banyak kehidupan kita sehari-hari adalah seringkali kita lupa bersekutu dengan Tuhan saat kita sudah disibukkan dengan berbagai macam hal yang harus kita kerjakan sepanjang hari itu. Itu sebabnya saat ini ReKA hadir 3x dalam sehari untuk mengingatkan kita supaya senantiasa membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan terus-menerus sepanjang hari. Dengan adanya ReKA setiap pagi, siang, dan malam ini, maka kita akan terus didorong membangun persekutuan yang intim, kuat, dan konsisten dengan Tuhan sehingga manusia roh kita semakin lama akan semakin dibangun dan dikuatkan untuk melakukan hal-hal yang besar bagi kemuliaan Tuhan.
Surahat Taubah. "Perangilah mereka, nescaya Allah akan menyeksa mereka dengan (perantaraan) tangan kamu, dan Allah akan menghinakan mereka serta menolong kamu menewaskan mereka, dan la akan memuaskan hati orang yang beriman. " (SurahatTaubah:9: 14) Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa ayat ini (Surah At Taubah: 9: 14) turunConnection timed out Error code 522 2023-06-13 133038 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d6aafb8abacb748 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Memang tetapi Allah akan menghabisi keduanya. Badan manusia tidak boleh dipakai untuk mengadakan hubungan yang tidak senonoh, melainkan hanya untuk melayani Tuhan; dan Tuhan ada untuk memelihara badan atau tubuh manusia. [14] Allah sudah menghidupkan Tuhan Yesus dari kematian, begitu juga Allah akan menghidupkan kita dengan kuasa-Nya. [15]
Yesusberkata: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini (umat manusia), sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16) Allah sungguh-sungguh mengasihi kita dan kasih-Nya melebihi segala sesuatu.Dikeluarkan Oleh Sariyah Dakwah Jama’ah Ansharu Syari’ah إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ وَلاَ رَسُوْلَ بَعْدَهُ، قَدْ أَدَّى اْلأَمَانَةَ وَبَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَنَصَحَ اْلأُمَّةَ وَجَاهَدَ فِيْ سَبِيْلِهِ حَقَّ جِهَادِهِ. اَلصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ سَلَكَ سَبِيْلَهُ وَاهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِيْ يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. وَقَالَ وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. وَقَالَ النَّبِيُ اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ. رواه الترمذي، حديث حسن. Jamaah Jum’at hamba Allah yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala. Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, keluarga, dan para sahabatnya. Khotib berwasiat kepada diri sendiri khususnya dan jama’ah sekalian marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, semoga kita akan menjadi orang yang istiqamah sampai akhir hayat kita. Ma’asyirol Muslimin Rahimani Wa Rahimukumullah. Ketetapan Allah Adalah Yang Terbaik Perjalanan kehidupan manusia tidaklah selalu sesuai diharapkan, terkadang seorang manusia harus melewati jalan terjal setelah beberapa waktu menikmati jalan yang landai. Hari-harinya pun penuh warna, terkadang gembira namun sewaktu-waktu ia dihampiri rasa sedih, duka dan nestapa, inilah tabiat kehidupan. Tak ada yang dapat mengelak dari kenyataan ini. Allah berfirman لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي كَبَدٍ “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” QS. Al-Balad 4. Di antara kesedihan yang banyak menimpa manusia adalah kondisi dimana seseorang mendapatkan sesuatu yang tidak diharapkannya. Banyak orang yang berusaha menggapai sesuatu yang kelihatannya baik, ia mati-matian mendapatkannya dan mengorbankan apapun yang ia miliki demi terwujudnya impian itu. Tetapi tanpa disadari hal itu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Ketika hal seperti ini terjadi, tak sedikit orang yang menyalahkan pihak lain, bahkan Allah, Rabb yang mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya pun tak luput untuk disalahkan. Orang-orang seperti ini, hendaknya mengingat sebuah firman Allah وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,” QS. Al-Baqarah 216. Ayat ini merupakan kaidah yang agung, kaidah yang memiliki hubungan erat dengan salah satu prinsip keimanan, yaitu iman kepada qadha dan qadar. Musibah-musibah yang menimpa manusia semuanya telah dicatat oleh Allah lima puluh ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Meletakkan ayat di atas sebagai pedoman hidup akan membuat hati ini tenang, nyaman dan jauh dari keresahan. Sekilas memandang kehidupan dengan berbagai macam pergulatan di dalamnya. tak ubahnya pepatah Jawa, “ibarate wayang, urip iku manut dalange”. Pepatah itu berarti, ibarat seperti wayang, hidup itu nurut dengan dalang. Tak bisa disangkal jika manusia menjalani kehidupan sudah digariskan oleh Tuhan. Tiap langkah kaki, ayunan tangan, fikiran mengarah, imajinasi menerawang sejatinya sudah digariskan oleh Allah Ta’ala. Manusia hanya menerjamahkan takdir dalam kehidupan dunia. Hanya saja manusia memiliki kuasa untuk memilih. Ini tidak terlepas dari manusia yang memang diciptakan berbeda dengan mahluk lain. Manusia mampu menganalisa segala sesuatu dengan akal. Berbeda dengan mahluk lain yang hanya berjalan sesuai dengan kodrat mereka untuk menjaga keseimbangan alam semesta. Matahari tak pernah melanggar kodratnya untuk tetap berputar mengelilingi bumi. Bulan pun demikian. Hewan dan tumbuhan di bumi patuh dan bertasbih kepada Allah agar bumi tetap aman dihuni. Setiap manusia lahir pasti memiliki takdir yang telah ditentukan oleh Allah. kehidupan dan takdir memiliki hubungan yang tidak terpisahkan. Ibarat manusia menjalankan aktivitas, takdir akan menentukan keberhasilan atau kegagalan. Tentunya juga bersangkutan dengan tanggung jawab ketika manusia melakoni aktivitas tersebut. Terlepas dari itu semua, ada satu hal yang sangat menarik untuk dicermati. Ini mengenai ketentuan Allah kepada para penerus risalah. Dalam surat Adh-Dhuha ayat 3, Allah berjanji tidak akan meninggalkan hamba-Nya yang menjadi penerus risalah, apalagi membenci mereka. Ini menjadi sebuah ketetapan yang tidak bisa diganggu gugat. مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىؕ “Tuhanmu tidak meninggalkan engkau Muhammad dan tidak pula membencimu,” QS. Adh-Dhuha 3 Kisah di balik turunnya ayat ini menjadi penguat keyakinan tentang ketetapan itu sendiri. Di mana Allah tidak mungkin meninggalkan hamba-Nya yang berani mengambil jalan menjadi penerus risalah. Dalam sebuah riwayat yang disampaikan Bukhari disebutkan, istri Abu Lahab atau dikenal wanita pembawa kayu bakar menyebarkan isu hoaks di kalangan penduduk Makkah. Usut punya usut, ternyata beberapa hari terakhir Rasulullah tidak menerima wahyu sebagaimana biasanya. Ada riwayat yang menyebut 2 malam ada pula tiga malam. Di riwayat lain disebutkan 15 hari atau 14 hari. Namun yang pasti kejadian itu membuat Rasulullah sangat bersedih. Di tengah kesedihan Rasulullah itu, istri Abu Lahab menghina beliau dengan hinaan yang sangat keras. “Wahai Muhammad, aku berharap setan kamu sudah meninggalkan kamu,” Kata dia. Wanita pembawa kayu bakar menisbatkan kata setan kepada Allah dan Malaikat Jibril. Hinaan itu tentu sangat menyakiti hati. Terlebih wanita tersebut merupakan bibi Rasulullah. Orang terdekat yang seharusnya mendukung perjuangan, tapi malah balik menyerang dan menjatuhkan. Itu ibarat sudah jatuh ketiban tangga pula. Saat-saat kesedihan Rasulullah sebagai manusia biasa, Allah menurunkan surah tersebut. Seketika wajah beliau sangat bahagia. Tak hanya itu, dengan adanya ayat tersebut, ketatapan mengenai Allah tidak akan meninggalkan penerus risalah menjadi ketetapan yang tidak bisa diganggu gugat. Ketetapan itu akan terus ada sampai kapan pun. Sama halnya dengan Al-Qur’an yang tidak bisa dikekang oleh ruang dan waktu. Konsep yang sudah pasti itu seharusnya menjadikan hati seseorang yakin untuk meneruskan risalah yang dibawa oleh Rasulullah. Rumah bisa saja tak semewah pejabat negara, tapi apa yang lebih berharga dibandingkan perlindungan dari Allah. Bukankah itu surga sebelum masuk surga di akhirat kelak. Penerus risalah tak perlu risau dengan hinaan para pembenci Islam. Fitnah yang bertebaran di media sosial hanyalah duri biasa, tak sebanding dengan duri neraka kelak. Jadi, bersyukur lantaran mendapatkan hidayah menjadi penerus risalah adalah jalan terbaik. Bahagia menjalani profesi sebagai penerus risalah. Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya, selama dekat dengan-Nya, berzikir kepada-Nya., beribadah kepada-Nya, mengikuti jejak nabi-Nya, berjuang untuk agama-Nya. Allah akan terus bersama para penerus risalah. Allah tidak akan pernah meninggalkan para penerus risalah. Setiap doa pasti diijabah. Setiap hajat, walau masih dalam hati, Allah pasti mendengar. Apa yang menjadi jeritan hati tak tersuarakan, Allah Maha Tahu semuanya. Jadi tunggu apalagi, jadilah penerus risalah, pejuang penegak syariah Islam. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ Wallahul muwaffiq بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَالْعَصْرِ، إِنَّ الإِنسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ، إِلاَّ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ. Khutbah Kedua الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. جَمَاعَةَ الْجُمُعَةِ، أَرْشَدَكُمُ اللهُ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهُ، وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا وَيَرْزُقُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ، وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اَللَّهُمَ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنِ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ وَزَمَانٍ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ اْلأَبْرَارِ. رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَّسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِن قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَجَنَّتَكَ وَنَسْأَلُكَ شَهَادَةً فِيْ سَبِيْلِكَ. اَللَّهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُبْتَدِعَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَمَزِّقْ جَمْعَهُمْ وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ وَأَلْقِ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرُّعْبَ. اَللَّهُمَّ عَذِّبْهُمْ عَذَابًا شَدِيْدًا وَحَسِّبْهُمْ حِسَابًا ثَقِيْلاً. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ. Download File Khutbah Jum’at Edisi 278 . 38 167 219 434 35 205 206 471